Ligadewa, juga dikenal sebagai tapir Malaya, adalah makhluk unik dan menakjubkan yang menghuni hutan hujan lebat di Asia Tenggara. Dengan bulunya yang khas berwarna hitam putih dan moncongnya yang memanjang, tapir Malaya mudah dikenali dan telah menarik rasa penasaran para pecinta satwa liar dan peneliti.

Perilaku Ligadewa sebagian besar masih menjadi misteri bagi para ilmuwan, karena tapir adalah hewan penyendiri dan sulit ditangkap yang jarang terlihat di alam liar. Namun, penelitian terbaru memberikan sedikit petunjuk tentang perilaku makhluk misterius ini. Ligadewa telah diamati aktif di malam hari, lebih memilih mencari makan dan menjelajahi lingkungan sekitarnya dalam kegelapan. Tapir juga merupakan perenang yang kuat dan sering kali turun ke air untuk menenangkan diri atau melarikan diri dari predator.

Dari segi habitat, Ligadewa biasanya ditemukan di hutan hujan lebat, di mana ia dapat menemukan banyak tumbuhan untuk dimakan. Tapir adalah hewan herbivora yang memakan daun, pucuk, buah-buahan, dan bahan tanaman lainnya. Ia juga dikenal memiliki indera penciuman yang tajam, yang digunakannya untuk mencari sumber makanan dan menavigasi lingkungannya.

Meski bersifat soliter, Ligadewa dikenal sebagai hewan sosial yang individunya berkumpul untuk membiakkan dan membesarkan anak-anaknya. Tapir betina biasanya akan melahirkan seekor anak sapi, yang akan mereka rawat dan lindungi hingga ia cukup umur untuk mengurus dirinya sendiri.

Sayangnya, habitat Ligadewa terancam akibat penggundulan hutan, perburuan liar, dan perambahan manusia. Akibatnya, populasi tapir Malaya semakin menurun dan spesies tersebut kini dianggap terancam punah. Upaya konservasi sedang dilakukan untuk melindungi tapir dan habitatnya, namun masih banyak yang harus dilakukan untuk menjamin kelangsungan hidup makhluk unik dan agung ini.

Kesimpulannya, Ligadewa merupakan hewan misterius dan menawan yang masih dipelajari dan dipahami oleh para ilmuwan. Dengan mengungkap misteri perilaku dan habitatnya, kita dapat lebih mengapresiasi makhluk menakjubkan ini dan berupaya melindunginya agar dapat dinikmati oleh generasi mendatang.