Laskar89 adalah kelompok tentara cyber kontroversial yang berbasis di Indonesia dan terkenal karena aktivitas online-nya. Kelompok ini dikenal dengan sikap nasionalis dan anti-pemerintah, serta taktik agresifnya dalam menargetkan individu dan organisasi yang mereka anggap sebagai ancaman terhadap Indonesia.

Laskar89 didirikan pada tahun 2016 oleh sekelompok peretas Indonesia yang disatukan oleh keyakinan bersama dalam melindungi negara dari ancaman eksternal. Nama kelompok ini diambil dari kata “laskar” dalam bahasa Indonesia yang berarti tentara, dan angka 89 yang mengacu pada tahun 1989 ketika Indonesia sedang mengalami masa pergolakan politik.

Kelompok ini telah terlibat dalam berbagai serangan dunia maya dan insiden peretasan, termasuk merusak situs web, membocorkan informasi sensitif, dan menyebarkan propaganda. Mereka menargetkan situs web pemerintah, media, dan individu yang mereka yakini bertentangan dengan kepentingan Indonesia.

Salah satu insiden paling terkenal yang melibatkan Laskar89 adalah serangan mereka terhadap situs web Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Indonesia pada tahun 2019. Kelompok ini merusak situs web tersebut dan memposting pesan yang mengkritik KPK atas dugaan bias dan korupsinya.

Laskar89 juga dituduh terlibat dalam pelecehan dan doxxing online, di mana mereka merilis informasi pribadi tentang target mereka untuk mengintimidasi dan membungkam mereka. Kelompok ini menargetkan jurnalis, aktivis, dan politisi yang mereka anggap musuh negara.

Terlepas dari taktik mereka yang kontroversial, Laskar89 telah mendapatkan pengikut di kalangan masyarakat Indonesia yang mendukung agenda nasionalis mereka. Grup ini memiliki kehadiran media sosial yang kuat dan secara teratur memposting pembaruan tentang aktivitas dan pandangan mereka tentang peristiwa terkini.

Namun, tindakan mereka juga menuai kritik dari organisasi hak asasi manusia dan pejabat pemerintah yang menyerukan agar kelompok tersebut diselidiki dan diadili atas aktivitas ilegal mereka. Pemerintah Indonesia telah mengambil langkah-langkah untuk menindak kejahatan dunia maya dan telah menangkap beberapa anggota Laskar89 dalam beberapa tahun terakhir.

Kesimpulannya, Laskar89 merupakan polarisasi kehadiran dalam dunia aktivisme siber Indonesia. Meski ada yang memandang mereka sebagai patriot yang berjuang melindungi negaranya, ada pula yang memandang mereka sebagai kelompok berbahaya yang melakukan perilaku ilegal dan tidak etis. Ketika kelompok ini terus beroperasi dan berkembang, masih harus dilihat bagaimana tindakan mereka akan berdampak pada lanskap politik di Indonesia.